קַנָּא - qanna’ - cemburu Ilahi
Cemburu (Gali Kata Alkitab dari Tinjauan Tulisan Ibrani Kuno)
— By Hery Setyo Adi
Cemburu
“Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu” (Keluaran 34:14).
Kata “cemburu” diterjemahkan dari kata dalam bahasa Ibrani qanna’ קַנָּא (dibentuk dari konsonan dan tanda huruf hidup Ibrani: qof-patah-nun dagesh forte-qames-alef). Kata qanna’ קַנָּא ini diturunkan dari akar kata induk qn (qof-nun).
Dalam tulisan Ibrani kuno, huruf “qof” adalah gambar matahari yang sedang terbit atau terbenam. Matahari yang sedang terbit, seolah-olah mengumpulkan sinarnya untuk dipancarkan segera. Sedangkan matahari yang sedang terbenam, seolah-olah sedang mengumpulkan sinarnya kembali setelah dipancarkan. Sehingga, huruf “qof” melambangkan ide pengumpulan. Huruf “nun” adalah gambar benih yang sedang bertumbuh menjadi kecambah. Gabungan dua gambar tersebut berarti “pengumpulan untuk benih”.
Kata qanna’ קַנָּא (cemburu), dalam tinjauan tulisan Ibrani kuno, yang berarti “pengumpulan untuk benih”, nampaknya belum ada kaitan dengan pengertian “cemburu” dalam bahasa Indonesia. Bagaimana hal ini dijelaskan?
Orang Ibrani biasa mengamati kejadian-kejadian di sekelilingnya, termasuk perilaku burung. Mereka kadang melihat induk burung sedang membawa rumput atau dahan kecil yang kering di paruhnya untuk membuat sarang. Ia membuat sarang di tempat yang menurutnya aman. Sarang dipakai sang induk untuk bertelur dan mengerami telur miliknya itu. Pada saatnya, telur-telur itu akan menetas dan menjadi burung mungil, lalu ia bertumbuh dan menjadi dewasa.
Induk burung selalu melindungi telur-telurnya, dan berlanjut setelah telur-telurnya menetas. Ia tidak mau pemangsa mengambil telur atau pun anak-anaknya. Ketika pemangsa datang, ia berusaha mempertahankan miliknya itu: sarang yang telah dibangunnya, dan telur atau pun anak-anaknya yang menjadi harta kesayangannya. Ia mau anak-anaknya tetap hidup di bawah pemeliharaannya.
Itulah arti kata “cemburu” dalam alam pikiran Ibrani, yaitu upaya mempertahankan miliknya karena ancaman pihak lain dan tidak percaya terhadap pihak lain yang mau memiliki miliknya.
Allah yang Cemburu
Beberapa kali Allah disebut Allah yang cemburu, antara lain Keluaran 20:5; 34:14; Ulangan 4:24; 5:9; 6:15; 32:21; Yosua 24:19, dan Nahum 1:2.
Umat Israel adalah umat milik Allah (milsanya: Yesaya 43:1, Imamat 20:26, Yoel 3:2, Galatia 6:16). Allah telah membentuk Israel dan menjadikannya harta kesayanganNya (Keluaran 19:5). Karena itu Dia mempertahankan sedemikian rupa untuk tetap menjadikan Israel milikNya. Tapi, Allah tidak sekedar mempertahankan kepemilikanNya, Dia mau milikNya itu tetap hidup di tanganNya.
Oleh karena itu, Dia cemburu ketika Israel berpaling kepada allah-allah yang bukan Allah. Allah-allah itu adalah ancaman bagi umatNya dan Dia tidak mungkin mempercayakan umatNya kepada mereka. Allah tahu, bahwa mereka akan mati di tangan allah-allah itu.
Allah-allah Zaman Ini
Orang-orang yang ditebus Allah melalui Tuhan Yesus Kristus adalah umat milik Allah atau Kristus (bandingkan:Roma 7:4; 14:8, Titus 2:14, Efesus 1:14, 1 Korintus 3:23).
Peringatan yang ditulis Musa dalam Keluaran 34:14 tetap relevan bagi anak-anak Tuhan pada zaman sekarang. Tuhan tetap tidak mau anak-anakNya berpaling dari Dia dan mengikuti allah-allah yang bukan Allah.
Zaman ini ada beragam allah yang menguasai manusia, seperti: popularitas, harta dunia, jabatan, ilmu pengetahuan, ideologi, dan sebagainya. Seluruh hidupnya mereka abdikan kepada hal-hal tersebut dan tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka ini milik Tuhan. Tuhan telah di kesampingkan! Bukankah Tuhan kita itu (YHWH), yang namaNya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu?
Allah kita mempertahankan kita sebagai milikNya. Dia mau kita terus menjadi milikNya, sehingga kita tetap hidup. Bersyukurlah memiliki Allah yang cemburu.
(Artikel ini ditulis oleh Hery Setyo Adi yang menggunakan berbagai sumber sebagai bahan rujukan)
http://www.sabdaspace.org/cemburu_gali_kata_alkitab_dari_tinjauan_tulisan_ibrani_kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar