קַנָּא - qanna’ - cemburu Ilahi
CEMBURU ILAHI
Tanya :
ada yg ingin saya tanyakan tentang
keluaran 20 : 5 : ...sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu...
bila diperbandingkan dengan 1 Korintus 13 : 4 : ...kasih itu...tidak cemburu...
Kontradiksi? Mohon penjelasannya, karena Allah adalah kasih
JAWAB :
Meskipun kedua ayat yang dipertentangkan diatas menggunakan kata "cemburu" namun kita harus melihat perbedaan konteks kata "cemburu" didalam masing-masing ayat tersebut.
Kita bicarakan Kasih terlebih dahulu :
1. Kasih
Allah itu kasih, kasih adalah sifat/ atribut Allah :
* 1 Yohanes 4:8,16
4:8 LAI TB, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
KJV, He that loveth not knoweth not God; for God is love.
TR, ο μη αγαπων ουκ εγνω τον θεον οτι ο θεος αγαπη εστιν
Translit, ho mê agapôn ouk egnô ton theon hoti ho theos agapê estin
4:16 LAI TB, Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
KJV, And we have known and believed the love that God hath to us. God is love; and he that dwelleth in love dwelleth in God, and God in him.
TR, και ημεις εγνωκαμεν και πεπιστευκαμεν την αγαπην ην εχει ο θεος εν ημιν ο θεος αγαπη εστιν και ο μενων εν τη αγαπη εν τω θεω μενει και ο θεος εν αυτω
Translit, kai hêmeis egnôkamen kai pepisteukamen tên agapên ên echei ho theos en hêmin ho theos agapê estin kai ho menôn en tê agapê en tô theô menei kai ho theos en autô
Kasih, αγαπη - agapê. Kasih tidak bertujuan mencari kepentingan diri sendiri, melainkan kebaikan bagi orang lain. "Kasih" itu sebenarnya cakupannya luas sekali, dengan mengacu pada 1 Korintus 13:4-8 akan kita dapatkan hal-hal yang berkaitan dengan kasih yang perinciannya sebagai berikut :
[1] sabar, 'makrothumeo'
[2] murah hati, 'chrêsteuomai'
[3] tidak cemburu, 'ou zêloo'
[4] tidak memegahkan diri, 'ou perpereuomai'
[5] tidak sombong, 'ou phusioo'
[6] tidak melakukan yang tidak sopan, 'ou aschêmoneo'
[7] tidak mencari keuntungan diri sendiri, 'ou heautou'
[8] tidak pemarah, 'ou paroxuo'
[9] tidak menyimpan kesalahan orang lain, 'ou logizomai to kakos'
[10] tidak bersukacita karena ketidakadilan, 'ou chairo epi tê adikia'
[11] menutupi segala sesuatu, 'stegeo'
[12] percaya segala sesuatu, 'pisteuo'
[13] mengharapkan segala sesuatu, 'elpizo'
[14] sabar menanggung segala sesuatu, 'hupomone'
2. Cemburu
Kata Yunani ζηλοω - zêloô diterjemahkan oleh LAI TB dengan kata "cemburu"; variasi kata ζηλοω - zêloô, sebagai berikut :
ζηλοω - zêloô, greek lexicon, definition :
a. to burn with zeal
a. to be heated or to boil with envy, hatred, anger
- in a good sense, to be zealous in the pursuit of good
b. to desire earnestly, pursue
- to desire one earnestly, to strive after, busy one's self about him
- to exert one's self for one (that he may not be torn from me)
- to be the object of the zeal of others, to be zealously sought after
c. to envy
παραζηλοω - parazêloô, greek lexicon, definition :
- to provoke to jealously or rivalry
- to provoke to anger
ζηλος - zêlos, greek lexicon, Definition :
excitement of mind, ardour, fervour of spirit
a. zeal, ardour in embracing, pursuing, defending anything
- zeal in behalf of, for a person or thing
- the fierceness of indignation, punitive zeal
b. an envious and contentious rivalry, jealousy
Bandingkan kata Yunani ζηλος - zêlos dengan kata Inggris "jealous", dari kata ζηλος - zêlos inilah kata Inggris "jealous" berasal.
a. Kasih tidak cemburu
Sikap cemburu (iri hati) tidak diperbolehkan, karena hal tersebut bertentangan dengan "kasih", cemburu yang bagaimanakah itu?
* 1 Korintus 13:4
LAI TB, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu (zêloo). Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
KJV, Charity suffereth long, and is kind; charity envieth not; charity vaunteth not itself, is not puffed up,
TR, η αγαπη μακροθυμει χρηστευεται η αγαπη ου ζηλοι η αγαπη ου περπερευεται ου φυσιουται
Interlinear, hê agapê {kasih} makrothumei {bersabar} chrêsteuetai {bermurah hati} hê agapê {kasih} ou zêloi {tidak cemburu} hê agapê {kasih} ou perpereuetai {tidak memegahkan diri} ou phusioutai {tidak menjadi sombong}
Cemburu dalam 1 Korintus 13:4 ini bandingkan dengan ayat ini :
* Keluaran 20:17
LAI TB, Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Hebrew,
לֹא תַחְמֹד בֵּית רֵעֶךָ לֹא־תַחְמֹד אֵשֶׁת רֵעֶךָ וְעַבְדֹּו וַאֲמָתֹו וְשֹׁורֹו וַחֲמֹרֹו וְכֹל אֲשֶׁר לְרֵעֶךָ׃ פ
Translit Interlinear, LO' {jangan} TAKHMOD {engkau menginginkan} BEIT {rumah} RE'EKHA {tetanggamu} LO'-TAKHMOD {jangan engkau menginginkan} 'ESHET {isteri} RE'EKHA {tetanggamu} VE'AVDO {dan hambanya laki-laki} VA'AMATO {dan hambanya perempuan} VESHORO {dan lembunya} VAKHAMORO {dan keledainya} VEKHOL {dan semua} 'ASHER {yang} LERE'EKHA {pada tetanggamu}
Umat Allah diajar untuk menghargai orang lain dan bukan harta atau materi. Orang lain lebih penting dari apa yang mereka miliki atau apa yang kita miliki. Umat percaya diajar untuk tidak membenci, sikap cemburu/iri-hati terhadap milik orang-lain, terhadap hal yang dipunyai orang lain bisa membawa manusia untuk berbuat dosa. Sikap "cemburu” seperti ini tidak diperbolehkan.
Terhadap ayat-ayat diatas, bandingkan dengan tuntutan untuk perbuatan kasih, seperti dalam perintah yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus Kristus ini :
* Matius 22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
bandingkan dengan :
* Roma 13:10
LAI TB, Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
KJV, Love worketh no ill to his neighbour: therefore love is the fulfilling of the law.
TR, η αγαπη τω πλησιον κακον ουκ εργαζεται πληρωμα ουν νομου η αγαπη
Interlinear, hê agapê tô plêsion kakon ouk ergazetai plêrôma oun nomou hê agapê
b. "Cemburu Ilahi" sebagai tuntutan kesucian
Alkitab kadang menggunakan kata-kata negative sebagai kiasan. Allah menuntut manusia hidup suci, pembatasan ini dikiaskan dengan kata "cemburu". Kita tinjau ayat-ayat yang menunjuk pada makna "cemburu ilahi", sbb :
* Roma 10:19
LAI TB, Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu (parazêloo) terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
KJV, But I say, Did not Israel know? First Moses saith, I will provoke you to jealousy by them that are no people, and by a foolish nation I will anger you.
TR, αλλα λεγω μη ουκ εγνω ισραηλ πρωτος μωσης λεγει εγω παραζηλωσω υμας επ ουκ εθνει επι εθνει ασυνετω παροργιω υμας
Interlinear, alla {tetapi } legô {Aku berkata} mê {apakah} ouk {tidak} egnô {tahu} israêl {Israel} prôtos {pertama-tama} môsês {Musa} legei {berkata} egô {Aku} parazêlôsô {akan menjadikan cemburu} humas {kamu} ep {pada} ouk {[yang] bukan} ethnei {rakyat (-Ku)} epi {pada} ethnei {suatu bangsa bukan Yahudi} asunetô {yang tidak berakal} parorgiô {aku akan membangkitkan marah} humas {kamu}
* 1 Korintus 10:22
LAI TB, Atau maukah kita membangkitkan cemburu (parazêloô) Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
KJV, Do we provoke the Lord to jealousy? are we stronger than he?
TR, η παραζηλουμεν τον κυριον μη ισχυροτεροι αυτου εσμεν
Interlinear, ê {atau,} parazêloumen {kita membuat cemburu} ton kurion {Tuhan} mê {apakah} iskhuroteroi {lebih kuat} autou {(daripada) Dia} semen {kita adalah}
* 2 Korintus 11:2
LAI TB, Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu (zêlos) ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
KJV, For I am jealous over you with godly jealousy: for I have espoused you to one husband, that I may present you as a chaste virgin to Christ.
TR, ζηλω γαρ υμας θεου ζηλω ηρμοσαμην γαρ υμας ενι ανδρι παρθενον αγνην παραστησαι τω χριστω
Interlinear, zêlô {aku cemburu} gar {sebab} humas {kamu} theou {Allah} zêlô {[dengan] cemburu} êrmosamên {aku mempertunangkan} gar {sebab} humas {kamu} heni {kepada satu} andri {laki-laki} parthenon {[sebagai] perawan} agnên {suci} parastêsai {untuk menyerahkan [kamu]} tô {kepada} khristô {Kristus}
Terdapat kata negative lain yang diterjemahkan juga dengan "cemburu", yaitu kata Yunani φθονος - phthonos, greek lexicon, definition :
- envy
- for envy, i.e. prompted by envy (Indonesia, cemburu, dengki).
* Yakobus 4:5
LAI TB, Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu (phthonos) !"
KJV, Do ye think that the scripture saith in vain, The spirit that dwelleth in us lusteth to envy?
TR, η δοκειτε οτι κενως η γραφη λεγει προς φθονον επιποθει το πνευμα ο κατωκησεν εν ημιν
Interlinear, ê {atau} dokeite {kamu menyangka} hoti {bahwa} kenôs {dengan tanpa tujuan} hê graphê {kitab-suci} legei {berkata} pros {dengan} phthonon {kecemburuan } epipothei {ia mengingini} to pneuma {Roh} ho {yang} katôkêsen {Ia menyuruh mendiami} en {didalam} hêmin {kita}
Kata φθονος - phthonos, juga bermakna negatif disamping bisa bermakna "cemburu" juga bermakna "dengki". Kata ini dipakai sebagai gambaran/ kias bahwa Allah sungguh menginginkan secara eksklusif bahwa umatNya hanya boleh setia kepada Allah saja.
Kita akan lihat kata φθονος - phthonos secara harfiah dalam suatu ayat. Dalam ayat ini kata tersebut bermakna sebenarnya. Dalam KJV diterjemahkan dengan "envy":
* Matius 27:18
LAI TB, Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki
KJV, For he knew that for envy they had delivered him.
TR, ηδει γαρ οτι δια φθονον παρεδωκαν αυτον
Interlinear, êdei {Ia tahu} gar {sebab} hoti {bahwa} dia {karena} phthonon {rasa dengki} paredôkan {mereka telah menerahkan (ke pengadilan)} auton {Dia}
-----
"Cemburu", dalam bahasa Ibrani adalah קנא - QANA, yang bermakna "menyala, berwarna merah yang kelihatan pada wajah seseorang yang diliputi perasaan membara" juga bermakna "perasaan tidak senang terhadap seseorang yang memiliki sesuatu, yang tidak dimiliki sendiri".
קנא - QANA, tidak ada berbeda makna dengan kata ζηλος - zêlos maupun φθονος - phthonos ; "envy" maupun "jealous"; "cemburu" maupun "dengki", semuanya bermakna negative.
Namun, Alkitab memakai kata negative "cemburu/dengki" seperti diatas sebagai gambaran tanggung-jawab umat percaya bahwa mereka tidak boleh memalingkan dirinya kepada ilah lain, yang membuat Allah bersikap ζηλος - zêlos maupun φθονος - phthonos.
Allah memberikan suatu syarat bahwa keselamatan Israel (umat percaya) itu dijamin ada dikala mereka tidak memalingkan dirinya kepada ilah lain dan membangkitkan cemburu (παραζηλοω - parazêloô) Allah.
Alkitab dengan jelas menggambarkan bahwa Allah adalah "suami" atau "mempelai laki-laki" dari umatNya yang digambarkan sebagai "mempelai perempuan" (Efesus 5:23–32, Wahyu 21:9). Maka untuk menggambarkan tuntutan kesetiaan umat Allah ini, dipakailah kata negatif zelos dan juga φθονος - phthonos.
Sebab Allah yang Esa, sifat kesucianNya menuntut hak-Nya sebagai satu-satunya Allah yang boleh disembah dan Dia tidak akan memberikan kemuliaannya kepada berhala :
* Yesaya 42:8
LAI TB, Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
KJV, I am the LORD: that is my name: and my glory will I not give to another, neither my praise to graven images.
Hebrew,
אֲנִי יְהוָה הוּא שְׁמִי וּכְבֹודִי לְאַחֵר לֹא־אֶתֵּן וּתְהִלָּתִי לַפְּסִילִים׃
Translit, ANI YEHOVAH HU SYEMI UKHEVODI LE'AKHER LO-ETEN UTEHILATI LAPSILIM
Paulus dalam (1 Korintus 10:22) juga menyinggung perasaan "cemburu ilahi" ini. Paulus menekankan bahwa, tidak diperkenankan umat percaya untuk berpaling kepada ilah lain/ menyembah berhala. Maka sebagai pelayan Allah, Paulus menaruh juga "rasa cemburu" yang sama dengan Allah sendiri, demi kemurnian iman dan kelakuan mereka (2 Korintus 11:2).
Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Allah bisa cemburu? bukankah Dia yg Maha Pengasih, Pengampun?
Mari kita lihat latar belakang sikap "cemburu ilahi" ini :
* Keluaran 20:1-5
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Bangsa Israel mempunyai perjanjian Khusus dengan Allah, bahwa mereka adalah bangsa terpilih, Allah memberikan 10 Hukum yang berisi “jangan ada allah (gods) lain di hadapanKu” (ayat 3) Kata allah (gods) disitu berbentuk jamak. Artinya ada pembatasan Allah Bapa dalam penyembahan kepada Eloah dan bukan kepada elohim yang lain, ini merupakan inti dari Perjanjian Israel. Dan berlaku bagi iman Kristiani hingga sekarang. Dengan demikian: Tak ada Allah lain kecuali Sang Eloah.
Tetapi dalam perjalanan umat Israel, mereka sering berpaling kepada illah-illah lain dan menyembah mereka. Hal ini menimbulkan kemarahan Allah karena Israel melanggar perjanjian itu.
* Ulangan 31 : 16-21
31:16 Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,
31:17 mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
31:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.
31:19 Ketika Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.
31:20 Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
31:21 Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.
PERZINAHAN ROHANI :
Segala aktivitas dan godaan “pergi mencari allah lain" akan memancing murka dan cemburu Allah. Fakta bahwa kecemburuan Allah banyak sekali kita dapati dari kisah-kisah yang dicatat dalam Alkitab.
Contoh :
Yehezkiel pasal 16 :
Yerusalem diibaratkan sebagai pelacur, umat yang bersundal. Persundalan yang dimaksud Kitab Yehezkiel adalah Firman terhadap penduduk Yerusalem karena telah berpaling dari ALLAH dan menyembah kepada illah-illah lain.
Yehezkiel 16:1-63 judul perikopnya "Yerusalem Yang Tidak Setia"
Ayat-ayat didalamnya menunjukkan dengan cara alegoris(kias), bahwa sejarah Israel merupakan suatu 'catatan yang tak putus-putusnya dari kemurtadan yang jahat sekali'. Perikop ini terbagi dalam empat bagian:
a. Suatu cerita populer mengenai seorang anak yang baru lahir, yang dijumpai, dan yang akhirnya menjadi ratu.
b. Kakak-kakak perempuan Yerusalem, yaitu Samaria dan Sodom yang sangat jahat, masih lebih baik dibandingkan dengan dia.
c. Yerusalem dapat dikembalikan lagi ke tempatnya semula hanya dalam rangkaian dengan kelompok saudarinya, yang terhina dulu.
d. Yerusalem yang bertobat akan menerima perjanjian baru dari Allah.
Bila Yehezkiel melalui perlambangannya menekankan transendensi Allah, maksudnya ialah untuk menjelaskan bahwa kemahakuasaan Allah tidak bisa dibatasi oleh kegagalan umat-Nya. Hal ini bermuara pada pembongkaran sejarah dan agama Israel yang paling tajam dalam Perjanjian Lama sebagaimana dituangkan dalam pasal 16, 20, dan 23.
Kalimat yang digunakan oleh nabi Yehezkiel memang sangat keras dan satiris yang mengumpamakan perilaku penduduk kota Yerusalem seperti perempuan sundal. Dan itu mengakibatkan kecembuan Allah.
Dan akibat dari persundalan orang Yerusalem tersebut ALLAH MENGHUKUM mereka sebagaimana digambarkan dalam :
* Yehezkiel 16:35-43 : "…… 38 AKU akan menghakimi engkau … 42 Demikianlah AKU melampiaskan murkaKu kepadamu … 43 … tetapi dengan semuanya ini membuat AKU gemetar kemarahan ….
Pelajaran yang bisa diambil dari Kitab tersebut : PERSUNDALAN AKAN DIHUKUM ALLAH.
CEMBURU, KASIH dan MARAH
Allah itu Kasih, tetapi Dia juga mempunyai Sifat Cemburu dan Marah :
Karena Allah cemburu, Allah marah dan menghukum.
Sepertinya ini bertentangan dengan sifat Allah yang panjang sabar. Benarkah demikian? Mari kita tinjau ayat ini :
* Yehezkiel 18:23
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Ayat tersebut jelas menyatakan bahwa Allah Marah karena kebobrokan manusia. Namun, Allah lebih menghendaki pertobatan daripada membinasakan.
Allah tidak mungkin membinasakan bangsa-bangsa tertentu, kecuali Ia adalah Allah yang Adil dan kejahatan orang-orang itu tidak dapat lagi dicegah/ dimaafkan.
Ketika Allah melakukan penghukuman atas kejahatan-kejahatan manusia; itu adalah sesuai kodratNya bahwa Dia adalah Allah yang KUDUS. Allah menghendaki umatnya mengikuti perengaiNya yang kudus. Allah melakukan hal ini supaya manusia bertobat dan menyesuaikan diri dengan sifat-Nya ini (baca Yeremia 18 )
Contoh:
Mengenai kisah orang Amori; Allah memberikan waktu ratusan tahun bagi mereka untuk bertobat, namun mereka tidak bertobat (Kejadian 15:16).
Nuh berkotbah 120 tahun lamanya kepada orang-orang sezamannya sebelum Air Bah tiba (kejadian 6:3)
Kisah-kisah tersebut malah menggambarkan Allah yang Panjang-Sabar, yang memberikan kesempatan kepada bangsa-bangsa itu tidak terhitung banyaknya untuk bertobat dan kembali kedalam hubungan yang harmonis dengan Dia. Hanya saja manusia selalu terus-menerus menolak,. Maka Allah mengadili dan menghukum mereka karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu.
Jadi jangan lupa walaupun Allah mempunyai sifat Maha Kasih (1Yohanes 4:8,16). tetapi Allah mempunyai sifat Maha Adil.
Sebagaimana Allah tidak pernah kompromi dengan dosa dan "upah dosa adalah maut".
Allah yang Kudus, dan kaya akan Rahmat, namun tidak akan membiarkan dosa tanpa dihukum.
-----
Allah adil tetapi sekaligus kasih.
Ini nyata dalam penyelamatan orang berdosa. Semua orang sudah berdosa, sudah melawan Allah dan harus dihukum :
* Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
* Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita
Tetapi Allah juga mengasihi manusia. Kasih-Nya tidak boleh meniadakan hukuman. Sebagai orang berdosa kita harus dihukum, tetapi Allah ingin menyelamatkan kita. Disini kita melihat kesulitan agama-agama menyelesaikan masalah dosa manusia.
Terlalu mudah kalau Allah main mengampuni saja, tetapi itu adalah sikap dan tindakan yang tidak berintegritas. Untuk itu Allah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal. Hukuman yang harus dijatuhkan kepada manusia ditanggung oleh Diri Anak-Nya, sehingga kita boleh diselamatkan.
Ini adalah pernyataan dan tindakan kasih Allah yang sangat dahsyat, mengimbangi keadilan-Nya yang juga dahsyat. Itu sebab, orang Kristen melihat betapa ngerinya manusia yang berani bermain-main dengan cinta kasih dan keadilan Allah.
Kias hubungan Allah dan umatNya
Umat Allah digambarkan sebagai istri atau mempelai perempuan. Sehingga umat yang tidak setia itu diibaratkan sebagai istri yang tidak setia. (Pelajari kisah Nabi Hosea, Allah memerintahkan Hosea untuk "mengawini seorang perempuan sundal" yang bernama Gomer (Hosea 1:2) untuk melukiskan ketidaksetiaan rohani Israel kepada Allah. Allah memerintahkan seorang nabi yang saleh itu menikahi perempuan sundal untuk menggambarkan berita-Nya kepada bangsa Israel)
Alkitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Gereja adalah mempelai Kristus (Efesus 5:23–32).
* Efesus 5:23
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
* Wahyu 21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Andaikata mempelai perempuan ini berselingkuh, bisa dibayangkan betapa marahnya Sang Mempelai Laki-Laki. Seperti suami yang cemburu, Allah marah jika umatnya berpaling kepada illah-illah lain.
Allah cemburu (Keluaran 34:14), karena Dia adalah satu-satunya Allah, dan Allah tidak mau berbagi kemuliaan dengan berhala, patung, sesuatu apa dan siapa pun juga (Yesaya 42:8; 45:5). Cemburu Allah ini timbul untuk mempertahankan namaNya yang Kudus (Yehezkiel 39:25-29).
Jadi, manusia yang digambarkan sebagai istri/mempelai perempuan harus memberikan kehormatan dan kemuliaan, itu adalah mutlak hak-Nya seutuhnya.
Reff Ayat :
* Keluaran 34:14
Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.
* Yesaya 42:8
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
* Yesaya 45:5
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,
* Yehezkiel 39:25-29
39:25 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sekarang, Aku akan memulihkan keadaan Yakub dan akan menyayangi seluruh kaum Israel dan cemburu-Ku timbul untuk mempertahankan nama-Ku yang kudus.
39:26 Mereka akan melupakan noda mereka dan segala ketidaksetiaan mereka, yang dilakukannya terhadap Aku, kalau mereka sudah diam kembali di tanah mereka dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apapun,
39:27 dan kalau Aku sudah membawa mereka kembali dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari tanah musuh-musuh mereka dan pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepada mereka di hadapan bangsa-bangsa yang banyak.
39:28 Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, yang membawa mereka ke dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka kembali di tanahnya dan Aku tidak membiarkan seorangpun dari padanya tinggal di sana.
39:29 Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
-----
Dengan demikian kita bisa memahami konteks "tuntutan kesetiaan" ini menjadi tanggung-jawab yang harus dipegang oleh seluruh umat Allah sampai pada akhirnya.
Amin.
Blessings in Christ,
BP
July 13, 2006
Artikel terkait: cemburu-kecemburuan-vt6255.html#p26855
User avatar
BP
Merdeka dlm Kristus
Merdeka dlm Kristus
Posts: 9692
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm
Re: ALLAH PENCEMBURU
Post by BP » Fri Jun 05, 2009 12:00 pm
ALLAH YANG CEMBURU
Oleh : Brian Rosner
1. Penyembahan berhala dan kecemburuan Allah
* Keluaran 20:1-5
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 LAI TB, Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
KJV, Thou shalt have no other gods before me.
Hebrew,
לֹא יִהְיֶה־לְךָ אֱלֹהִים אֲחֵרִים עַל־פָּנָיַ ׃
Translit interlinear, LO' {jangan} YIHYEH-LEKHA {ada padamu} 'ELOHIM {ilah-ilah} 'AKHERIM 'AL-PANAY {di muka-Ku}
20:4 LAI TB, Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
KJV, Thou shalt not make unto thee any graven image, or any likeness of any thing that is in heaven above, or that is in the earth beneath, or that is in the water under the earth.
Hebrew,
לֹא תַעֲשֶׂה־לְךָ פֶסֶל ׀ וְכָל־תְּמוּנָה אֲשֶׁר בַּשָּׁמַיִם ׀ מִמַּעַל וַאֲשֶׁר בָּאָרֶץ מִתַָּחַת וַאֲשֶׁר בַּמַּיִם ׀ מִתַּחַת לָאָרֶץ ׃
Translit interlinear, LO' {jangan} TA'ASEH-LEKHA {membuat bagimu} FESEL {patung} VEKHOL-TEMUNÂH {dan semua yang serupa} 'ASYER {yang} BASYÂMAYIM {di langit} MIMA'AL {di atas} VA'ASYER {dan yang} BA'ARETS {di bumi} MITA'AKHAT {di bawah} VA'ASYER {dan yang} BAMAYIM {di laut} MITAKHAT {di bawah} LA'ARETS {kepada bumi}
20:5 LAI TB, Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
KJV, Thou shalt not bow down thyself to them, nor serve them: for I the LORD thy God am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers upon the children unto the third and fourth generation of them that hate me;
Hebrew,
לֹֽא־תִשְׁתַּחְוֶה לָהֶם וְלֹא תָעָבְדֵם כִּי אָֽנֹכִי יְהוָה אֱלֹהֶיךָ אֵל קַנָּא פֹּקֵד עֲוֹן אָבֹת עַל־בָּנִים עַל־שִׁלֵּשִׁים וְעַל־רִבֵּעִים לְשֹׂנְאָֽי׃
Translit interlinear, LO'-TISYTAKHVEH {jangan menyembah} LAHEM {kepada mereka} VELO' {dan jangan} TA'AVDEM {melayani mereka} KI {karena} 'ANOKHI {Aku} YEHOVAH {baca: 'adonay, TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allahmu} 'EL {Allah} QANA' {yang cemburu} POQED {membalas} 'AVON {kejahatan} 'AVOT {para bapa} 'AL-BANIM {kepada anak-anak} 'AL-SYILÊSYÏM {kepada ketiga} VE'AL-RIBE'IM {dan kepada kelima} LESONE'AY {kepada yang membenci Aku}
20:6 LAI TB, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
KJV, And shewing mercy unto thousands of them that love me, and keep my commandments. Hebrew,
וְעֹשֶׂה חֶסֶד לַאֲלָפִים לְאֹהֲבַי וּלְשֹׁמְרֵי מִצְוֹתָי׃ ס
Translit interlinear, VE'OSEH {dan memperlihatkan} KHESED {kemurahan} LA'ALÂFÏM {kepada ribuan} LE'OHAVAY {kepada yang mengasihi Aku} ULESYOMERÊY {dan kepada yang menjaga} MITSVOTÂY {perintah-perintah-Ku}
Perjanjian Lama memberi beberapa alasan mengapa pemujaan berhala dilarang. Pemujaan berhala menghina dan menipu orang (misalnya Yesaya 44:9-20; Mazmur 115:8) dan melahirkan ketidak-adilan sosial (misalnya keterangan tentang merosotnya kerajaan utara, menurut 1 dan 2 Raja). Ilah-ilah lain dianggap tak berdaya dan tak mampu untuk menyelamatkan (misalnya Habakuk 2:18-20; Yesaya 41:29; Yeremia 10:5; Mazmur 115:4-7). Namun alasan yang paling kuat dan pribadi mengapa orang Israel diperintahkan "jangan ada ilah-ilah lain[1] ialah bahwa pemujaan berhala membangkitkan kecemburuan Allah. Kecemburuan itu mendasari penolakan Perjanjian Lama terhadap agama-agama dan ilah-ilah lain' dan jelas ada kaitannya dengan pluralisme agama. Karena itu sungguh mengherankan, dalam diskusi modern tentang pluralisme agama, kecemburuan Allah hanya dibahas dengan singkat dan sering diabaikan sama sekali.
Pernah dikatakan, Allah Perjanjian Lama bersifat eksklusif (Allah satu bangsa saja) dan ingin menjaga umat-Nya supaya hidup secara tersendiri, sedangkan Allah Perjanjian Baru lebih bersifat universal (Allah segala bangsa) dan umat-Nya menjadi lebih inklusif dan terbuka. Selain itu, dalam Perjanjian Lama kecemburuan Allah sering disebutkan, sedangkan dalam Perjanjian Baru kecemburuan-Nya hanya sekali disebutkan, yaitu dalam 1 Korintus 10:22. Dalam pasal ini kita akan menelusuri latar belakang dan penafsiran 1 Korintus 10:22 untuk menjelaskan apakah ayat ini didasarkan pada pandangan Perjanjian Lama, atau hanya menggemakan bunyinya secara kebetulan saja. Dengan kata lain apakah Allah yang menurut Perjanjian Lama sangat menentang pemujaan berhala karena kecemburuan-Nya, ternyata berubah sikap dalam Perjanjian Baru?
Dalam 1 Korintus 10:1-22 Paulus memperingatkan jemaat tentang bahaya praktek pemujaan berhala. Bagian ini mencapai puncaknya dalam ayat 22. Bagian pertama dari ayat ini ("maukah kita membangkitkan cem- . buru Tuhan?") cukup jelas maksudnya, tetapi bagian keduanya ("apakah kita lebih kuat dari pada Dia?") berupa pertanyaan retoris yang mengharapkan jawaban yang negatif ("tidak: kita tidak lebih kuat dari pada Dia"), telah membingungkan para penafsir. Misalnya GD Fee (1987: hlm. 474) berkata bahwa "Pertanyaan ini kurang jelas maksudnya dan membingungkan". Apakah hubungannya membandingkan kekuatan orang percaya dengan kekuatan Tuhan, dengan soal pemujaan berhala? Apakah hubungannya antara kuasa Allah dengan kecemburuan-Nya? Telah dijelaskan oleh ahli-ahli, bahwa beberapa tradisi tertentu dari Perjanjian Lama mendasari pengajaran Paulus dalam 1 Korintus 10:1-13 dan 14-21, namun ayat 22 masih dianggap kurang jelas.
Paulus berkata bahwa jemaat Kristen di Korintus itu "kuat" (ισχυρος - ISKHUROS) (1 Korintus 4:10).
* 1 Korintus 10:22
LAI TB, Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
KJV, Do we provoke the Lord to jealousy? are we stronger than he?
TR, η παραζηλουμεν τον κυριον μη ισχυροτεροι αυτου εσμεν
Translit interlinear, ê {atau} parazêloumen {kita membuat cemburu} ton kurion {Tuhan} mê {apakah} iskhuroteroi {pihak yang lebih kuat} autou {daripada Dia} esmen {kita adalah}
Ia menyebut juga orang-orang yang hati nuraninya bersifat "lemah" (1 Korintus 8:7). Karena itu beberapa penafsir beranggapan bahwa ada dua kelompok di Korintus, namanya "yang lemah" dan "yang kuat". Mereka berpendapat bahwa dalam 1 Korintus 10:22b Paulus secara ironis merujuk kepada "kelompok kuat" dalam jemaat Korintus, yang tahu bahwa tidak ada berhala di dunia (8:4). Mereka yakin bahwa makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah (8:8), dan karena itu mereka berpendapat, mereka boleh ikut makan bersama-sama di kuil-kuil berhala. Salah satu penafsir yang menerima pendapat ini adalah Parry (1937: hlm. 153), yang berkata tentang 10:22b "Ini jelas merujuk pada οι ισχυροι - HOI ISKHUROI (orang kuat) yang ironis sekali". J Hering (1962: hlm. 97), Deluz (1963: hlm, 131) dan CK Barrett (1968: hlm. 238) juga berpendapat demikian.
Namun penjelasan ini sulit diterima. Memang dalam Roma 15:1 Paulus memakai frase "yang kuat" untuk melukiskan suatu golongan dalam jemaat, namun dalam Surat 1 Korintus tidak (Kontra WW Meeks 1982: Wm. 73). 1 Korintus 4:10 melukiskan sikap dari jemaat seluruhnya, bukan sikap suatu golongan di dalamnya (bandingkan H Conzelmann 1975: hlm. 174). Dalam 1 Korintus 8 - 10 Paulus memberi nama kepada golongan dalam jemaat Korintus yang suka memakan daging yang dipersembahkan kepada berhala, "yang mempunyai pengetahuan" (pj Tomson 1990: hlm. 193) dan yang lain sebagai "yang lemah hati nuraninya". Seandainya ia ingin menghardik golongan pertama secara ironis, ia akan bertanya "Apakah kita. lebih berpengetahuan (atau lebih pintar) daripada Dia?", bukan "Apakah kita lebih kuat". Dan kita perhatikan pula, bahwa dalam 10:22b peringatan Paulus mencakup lebih dari satu golongan: ia menyampaikan seruan kepada semua orang Kristen di Korintus dengan memakai kata ganti "kita", bukan "kamu".
Tentang latar belakang 1 Korintus 1o:22b ini dalam Perjanjian Lama, Robertson dan Plummer (1914: hlm. 218) mendaftarkan beberapa ayat yang menurut mereka mempengaruhi Paulus. Memang pemikiran dalam ayat-ayat ini mirip dengan pemikiran dalam 1 Korintus 10:22b. Misalnya:
"Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya" (Ayub. 37:23).
"Ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya." (Pengkhotbah 6: 10)
"Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya." (Yesaya 45:9)
"Apakah hatimu akan tetap teguh dan tanganmu merasa kuat pada masa Aku bertindak terhadap engkau? Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan yang akan membuatnya" (Yehezkiel 22:14).
Namun, sebenarnya ayat-ayat itu tidak merujuk kepada pemujaan berhala atau kecemburuan Allah, sehingga kurang penting untuk pembahasan kita ini.
Dalam 1 Korintus 10:1-21 kita melihat, bahwa pemikiran Paulus mengikuti cara pemikiran Perjanjian Lama. Kami akan meneliti latar belakang perikop ini dalam Perjanjian Lama, kemudian kami akan mengemukakan pendapat tentang asal-usul ayat 10:22b yang masuk akal, karena menjelaskan arti, maksud dan tujuannya.
Catatan :
[1] Memang selain penolakan itu ada juga sikap yang lebih positif terhadap agama-agama lain dalam Perjanjian Lama. Lihat di atas: ps 2.
2. Latar belakang 1 Korintus 10:22
Dalam 1 Korintus 10:1-22 Paulus memperingatkan jemaat di Korintus bahwa orang Kristen yang mengambil bagian dalam santapan bersama-sama dengan orang kafir yang sedang memuja berhala, sebenarnya ikut serta dalam pemujaan roh-roh jahat dan mengambil risiko menimbulkan cemburu Tuhan. Ayat 1-13 menjelaskan bahwa lingkungan yang paling baik pun tidak menjamin adanya perlindungan terhadap pencobaan dan bahaya pemujaan berhala. Hal ini dilukisan dengan mencatat beberapa peristiwa yang terjadi pada zaman keluaran dari Mesir (yang tercantum dalam Kitab Keluaran dan Kitab Bilangan) [2]. Ayat 14-22 jelas melarang orang menghadiri pesta-pesta kafir. Alasannya ialah bahwa, sama seperti dalam Perjamuan Kudus para peserta mengambil bagian dalam pemujaan Allah, maka dalam perjamuan-perjamuan kafir juga para peserta mengambil bagian dalam pemujaan kepada roh-roh jahat. Kata-kata Paulus dalam ayat 20 dan 22a mengingatkan kita kepada Ulangan 32:17 dan 32:21. AT Hanson (1974: hlm. 115,167) mengambil kesimpulan: "1 Korintus 10:14-21 merupakan khotbah Kristen berdasarkan Ulangan 32:17-21". Maksudnya, Paulus menulis ayat 14-21 sambil memikirkan hubungan perikop Ulangan tersebut dengan- keadaan pada zamannya [3]. Ia mengambil kesimpulan bahwa perikop-perikop Perjanjian Lama yang melandasi kedua perikop yaitu 10:1-13 dan 10:14-21, mencakup unsur-unsur yang mungkin menimbulkan pertanyaan dalam 10:22b.
Salah satu dari perikop-perikop yang melandasi 1 Korintus 10:1-13 (dengan 14:22-23,28-30, bnd. 1 Kor. 10:5,9-10) adalah Bilangan 14, yang berbicara tentang kekuatan Allah. Menurut pasal ini umat Israel menerima laporan suram yang disampaikan oleh hampir semua mata-mata yang telah memata-matai negeri Kanaan, dan memberontak terhadap Tuhan dengan bersungut-sungut dan menolak masuk ke negeri yang dijanjikan kepada mereka (14:1-10). Akibatnya ialah bahwa Tuhan bermaksud melenyapkan mereka dan membuat Musa dan keturunannya menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka (ayat 12). Menurut ayat 13-19 Musa membujuk Tuhan mengurungkan niat-Nya dengan merujuk kepada kekuatan-Nya yang ditunjukkan-Nya dalam peristiwa keluaran, serta pengampunan dan penghukuman:
* Bilangan 14:13,17-18
14:13 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Jikalau hal itu kedengaran kepada orang Mesir, padahal Engkau telah menuntun bangsa ini dengan kekuatan-Mu dari tengah-tengah mereka,
14:17 Jadi sekarang, biarlah kiranya kekuatan TUHAN itu nyata kebesarannya, seperti yang Kaufirmankan:
14:18 TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
Kekuatan Tuhan terlihat karena Ia mengampuni bangsa-Nya (Israel tidak lenyap) tetapi juga mengadilinya (generasi pemberontak itu mati di padang gurun, 14:21 dst.). Bilangan 14 menghubungkan kekuatan Allah (ισχυς – ISKHUS) dengan pembinasaan umat yang memberontak, dan hubungan itu mendasari 1 Korintus 10:22b.
Ulangan 32 adalah "puisi berharga dan penuh kekuatan"[4], dan Paulus merujuk kepadanya dalam 1 Korintus 10:14-21 [5]. Ia menyebut kekuatan Allah dan juga kekuatan ilah-ilah asing dan umat Allah yang kena hukuman ilahi. Pasal ini melukiskan suatu masa depan Israel yang gelap: kekayaan yang baru diperoleh menyebabkan mereka menjadi murtad, sehingga mereka pantas menerima hukuman Tuhan yang keras [6]. Menurut ayat 15-18 bangsa Israel meninggalkan Allah yang telah memberkatinya, karena "menjadi gemuk" (kaya). Keputusan Allah untuk menghukum umat-Nya yang memberontak terdapat dalam ayat 21 dan seterusnya. Hukuman bertujuan antara lain, untuk meyakinkan bangsa-bangsa ten¬tang kurangnya kekuatan mereka, dan tentang kekuatan Allah yang besar. Tanpa pertolongan Tuhan, Israel bersifat lemah: satu orang akan mengejar seribu orang, dan dua orang akan membuat lari sepuluh ribu orang (ayat 30) [7].
Ayat 36-38 memperlihatkan bahwa hukuman ilahi .akan meng.a~hiri kekuatan Israel, termasuk' kekuatan apa pun yang diterimanya dan Ilah-ilah asing. Menurut salah satu cara membaca 32:36, Tuhan akan berhenti menghukum Israel apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap [8]. Craigie (1976: hlm. 387) menjelaskannya sebagai berikut:
"Israel memberontak terhadap Tuhan' karena bersandar pada kekuatannya sendiri. Kecongkakan dan keyakinan akan kekuatan manusiawi itu harus dilenyapkan sebelum orang Israel dapat menjadi sadar bahwa mereka membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Pertanyaan retoris dalam ayat 37-38 bermaksud untuk membuat orang menjadi sadar, bahwa sumber-sumber kekuatan yang lam pun tidak memadai.
Gagasan-gagasan ini adalah cocok dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Ulangan. Dalam Ulangan 10:17 dikatakan: "Sebab Tuhan, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat". Karena itu hendaklah mereka melayani dengan sikap yang tepat, dan "jangan menyimpang dengan beribadah kepada al.lah lam dan sujud menyembah. kepadanya: jika demikian, akan bangkitkan murka Tuhan terhadap kamu" (Ulangan 11:16-17). Ulangan 8:17-20 mempenngatkan bangsa Israel terhadap dosa kecongkakan, yang berpendapat bahwa mereka telah mencapai berbagai prestasi dengan kekuatannya sendiri: "Haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan".
Tema kekuatan Allah dan kekuatan umat-Nya diperkuat dalam tafsiran Yahudi tentang Ulangan 32 (Targum). Cara Paulus memakai pasal itu dalam Roma 11 menunjukkan bahwa ia mengetahui adanya penafsiran Targum tentang pasal tertentu (Hanson 1974: ps 6). Nama utama untuk Allah dalam Ulangan 32 adalah "Batu" (atau Gunung Batu, ayat 4,13,15,18,30,31,37). Targum menafsirkan ungkapan ini sebagai. kiasan untuk kekuatan Allah dan memakai gelar "Yang Kuat" bagi Allah (Chester 1986: hlm. 352 dst.). Dalam Pentateukh gelar ini terdapat terutama dalam Ulangan 32 (juga Kej. 49:24 dan 31:42,53). Kekuatan sebagai gelar dan sifat Allah tentu dikenal oleh Paulus karena masih umum dipakai oleh golongan Yahudi pada zamannya.
Istilah yang sama terdapat dalam sastra bahasa Yunani - misalnya Kebijaksanaan Salomo 6:8; 12:16-18; 16:16; 11:21 (Marcus 1932: khususnya hlm. 80). Dalam sastra para rabi, Allah disebut אדיר - 'ADIR ('Yang Kuat'), גבורה - GEVURAH ('kekuatan'), dan תקף - TOQEF ('Kekuatan') Israel (Marmorstein 1927: hlm. 64,82,107).
Perjanjian Baru memakai istilah ισχυρος - ISKHUROS bila melukiskan kekuatan Kristus yang lebih besar dari kekuatan orang lain (Markus 1:7 tentang Yohanes Pembaptis; Markus 3:27 tentang roh-roh jahat).
Gagasan kekuatan juga dimasukkan di tempat-tempat lain dalam Targum Ulangan 32. Hukuman atau disiplin dalam ayat 30 diterangkan oleh Targum Pecahan sebagai sama dengan kehilangan kekuatan oleh Israel:
"Ketika Israel berusaha keras meneliti Taurat dan memenuhi perintah-perintah Tuhan, maka seorang dari Israel akan menghalau seribu, dan dua orang akan menghalau sepuluh ribu; tetapi karena mereka berbuat dosa dan mendatangkan murka-Nya, Yang Kuat telah meninggalkan mereka."
Berbagai Targum menjelaskan bahwa sayap-sayap Tuhan itu kuat (ayat 11): pemberontakan Israel terjadi karena mereka menjadi kuat (ayat 15); negeri Israel mempunyai tempat-tempat dan pertahanan yang kuat (ayat 13); dan Allah yang cemburu menimbun angin yang kuat seperti api (ayat 22).
Jadi dalam Ulangan 32, dan khususnya dalam Targum, soal memuja berhala di Israel dan kecemburuan Allah serta hukuman-Nya, dibahas dengan memakai gagasan kekuatan. Ketika Israel merasa kuat ia mengikuti ilah-ilah asing (bandingkan 1 Korintus 10:12 "Siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri"). Allah balas menunjukkan kekuatan-Nya dengan cara menghukum bangsa Israel. Mungkin sekali bahwa inilah sumber bagi pertanyaan dalam 1 Korintus 10:22b. Paulus memperingatkan orang-orang Korintus bahwa berbahaya membangkitkan cemburu Tuhan: memang kita tidak lebih kuat daripada Yang Kuat! Pertanyaan Paulus bukan hanya menunjukkan bahwa orang-orang percaya adalah kurang kuat (pandangan kebanyakan ahli tafsir) melainkan menggaris-bawahi kekuatan Allah yang maha besar. Jika kita membangkitkan kecemburuan Allah kita akan membangkitkan kekuatan-Nya juga. Dan justru ini yang merupakan tema Ulangan 32.
Dengan demikian kesimpulan kita tentang pendapat Hanson, bahwa 1 Korintus 10:14-21 berlatar belakang Ulangan 32, adalah bahwa hal itu dapat diperluas sehingga mencakup ayat 22b juga [9].
Catatan :
[2] 1 Korintus 10:1-13 ini, sama dengan ~azmur 78, Nehemia 9:5-37.dan Ulangan 32:1-43, mengisahkan perilaku Israel yang menolak rahmat Tuhan, dengan tujuan memperingatkan generasi lain (lihat Fee 1987: hlm. 442). Banyaknya rujukan pada tradisi-tradisi Perjanjian Lama dalam 1 Korintus 10:1-13 dijadikan dasar bagi pendapat bahwa penkop 101 mulamula merupakan bahan renungan yang ditulis oleh orang lain (yahudi atau Kristen), yang kemudian dipakai Paulus, (bandingkan Meeks 1982: hlm. 64-78; Ellis 1978: hlm .. 156 catatan 36). Namun perikop tersebut sangat cocok dengan konteksnya dalarn 1 Korintus, dan belum ditemukan tulisan lain yang sejajar dengan 10:1-11 kecuali dalam hal-hal yang tidak penting. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Paulus sendiri menulis peri kop tersebut.
[3] Hanson juga berpendapat bahwa Ulangan 32:14 akan membawa pikiran Paulus pada perjamuan suci Kristen yang dilukiskan dalam 10:16-17,21. Meeks (1982: hlm. 72) mengatakan:
"Paulus menarik dari Ulangan 32 beberapa frase, yang dipakainya dalam memperingatkan jemaat di Korintus". Gardner (1989: hlm. 186), mencatat bahwa Ulangan 32:21 merupakan sumber pemakaian parazeloo dalam 1 Korintus 10:22 dan Roma 10:19.
[4] Skehan (1951: hlm. 163). Dalam artikel ini Skehan membela kesatuan dan keutuhan Ulangan 32:1-43, yang didukung juga oleh Craigie (1976).
[5] Bahwa Paulus mengenal Ulangan 32 ini dengan baik, kelihatan dari kutipan ayat 21 dalam Roma 10:19 dan ayat 35 dalam Roma 12:19. Hanson (1974: hlm. 115) berkata bahwa "kita tahu, Paulus meneliti pasal ini dengan cermat". Perkataan terakhir Musa yang tercantum pada pasal-pasal terakhir Ulangan, sangat berpengaruh dalam agama Yudaisme mula-mula. Meeks (1982: hlm. 66) mencatat bahwa kitab khotbah dari Samaria pada abad ke-4 sM mengenai bagian-bagian tertentu dari Pentateukh (Memar Marqah), menguraikan amanat Ulangan 32 dalam sebuah buku, dan merujuk kepada Keluaran dan Bilangan (lihat khususnya 4:4,8). Ulangan 30-33 juga diutamakan dalam tafsiran-tafsiran Alkitab dari Filo, Yosefus dan Naskah-naskah Laut Mati.
[6] Memang nyanyian Musa ini berakhir dengan nada gemilang, bahwa Tuhan akan menghukum musuh-musuh-Nya dan melepaskan umat-Nya. Tetapi bagian itu tidak relevan terhadap tujuan kita di sini.
[7] Lihat juga 1 Samuel 18:7; Yesaya 30:17: di situ kedudukan umat Allah dan musuhnya terbalik.
[8] Dalam 1 Korintus 10:22b Paulus boleh juga bertanya "Apakah ilah-ilah asing lebih kuat daripada Dia?"
[9] 1 Korintus 10:1-22 adalah contoh cara Paulus menafsirkan Perjanjian Lama dengan berpegang teguh pada apa yang dikatakannya. Ia mengikuti pengajarannya sendiri, bahwa "semuanya ini dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita" (1 Korintus 10:11)
3. Maksud 1 Korintus 10:22
Usaha kita untuk memahami maksud 1 Korintus 10:22b akan tertolong bila kita mempertimbangkan beberapa tema Alkitab yang bersangkutan. Keyakinan Paulus dan Ulangan 32 bahwa pemujaan berhala membangkitkan kecemburuan Allah, memang sering terdapat dalam Perjanjian Lama. Kecemburuan itu muncul dalam Perintah Kedua (Keluaran 20:5; Ulangan 5:9) dan dalam Keluaran 34:14 dijadikan sebuah nama Allah ("Tuhan yang namanya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu"). Segala rujukan kepada kecemburuan Allah dalam kitab-kitab Pentateukh terdapat dalam kaitan dengan pemujaan berhala (bandingkan 1 Raja 14:22 dan rujukan di bawah). Menurut Yehezkiel 8:3 ada berhala di Yerusalem yang disebut "berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu" (bnd. Yehezkiel 16:38,42; 23:25).
Keyakinan bahwa membangkitkan kecemburuan Allah akan mengakibatkan tindakan keras, juga berakar dalam Perjanjian Lama (misalnya Amsal 27:4). Kecemburuan Allah, berdasarkan kasih bagi umat-Nya yang telah ditebus-Nya dengan harga besar, menyebabkan bahwa Ia menghakimi mereka: "Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah" (Nahum 1:2).
Dalam banyak ayat dari Perjanjian Lama, kecemburuan Allah dikatakan membinasakan orang-orang yang tidak setia dari umat-Nya: misalnya Ulangan 4:23-24, 6:14-15, Yosua 24:19-20; Mazmur 78:58-64; Zefanya 1:18. Dalam terang ini 1 Korintus 10:22b merupakan ancaman hukuman yang mengerikan atas anggota-anggota jemaat di Korintus yang membangkitkan kecemburuan Allah, bahkan atas seluruh jemaat karena ulah beberapa anggotanya (itulah sebabnya Paulus menulis" Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?") [10]. Paulus berkata, bukan hanya "jangan menantang Allah, yang Mahakuasa", melainkan "jangan mencobai Allah, karena Ia siap untuk mengadili dengan keras".
Di kerajaan Romawi pada zaman Paulus ada dorongan menuju keterbukaan dan toleransi terhadap agama-agama lain. Dalam suasana pluralisme agama itu 1 Korintus 10:1-22 yang berpuncak pada ayat 22b mendengarkan nada yang tegas [11]. Tampaknya beberapa orang Kristen di Korintus tidak menyadari bahwa bila mereka ikut serta dengan orang yang memuja berhala, mereka pun akan ikut bersalah. Paulus menutup pembahasannya tentang hubungan orang Kristen di Korintus dengan Allah, dengan suatu peringatan: mereka yang membangkitkan cemburu Tuhan menjalani risiko bahwa Ia akan menghakimi mereka. Sesudah itu ia mulai membahas hubungan orang Kristen di Korintus dengan sesamanya manusia (ay 23 dst) [12].
Apakah Perjanjian Baru mempertahankan dan meneruskan pandangan Perjanjian Lama bahwa pemujaan ilah-ilah asing membangkitkan kecemburuan Allah? 1 Korintus 10:22 membuktikan bahwa dalam pandangan Paulus, Allah Perjanjian Lama tidak mengubah sikap-Nya terhadap pemujaan berhala.
Catatan :
[10] Tentang tanggung jawab dan penghakiman bersama dalam Perjanjian Lama dan 1 Korintus 5. lihat Rosner (t.t.).
[11] Ucapan yang keras dan terus terang, menutupi bagian tentang persatuan (1 Korintus 1: 18 -4:21) dan dosa seksual dalam jemaat (5:1-13).
[12] 1 Korintus 10:22b dengan 5: 13b dan 11:29-32 seharusnya dipandang sebagai ayat-ayat yang keras sekali mengenai disiplin di jemaat. Fee (1989); Martin (1988); dan Furnish (1989) tidak memperhatikan hal ini.
Kepustakaan :
Barrett. C K, 1968, A Comrnentary on the First Epistle 10 the Corinthians, London (A & C. Black).
Chester. A, 1986, Divine Revelation and Divine Titles in the Pentateuchal Targumim, Tiibingen (Mohr /Siebeck).
Conzelmann, H., 1975, 1 Corinthians, Philadelphia (Fortress).
Craigie, P, C. , 1976, The Book of Deuteronomy, Grand Rapids (Eerdmans).
Deluz, J, 1963, A Companion to 1 Corinthians, London (DLT).
Ellis, E.E , 1978, Prophecy and Hermeneutic in Early Christianity: New Testament Essays, Tiibingen (Mohr/Siebeck).
Fee. G. D., 1987, 1989, The Fim Epistle to the Corinthians, Grand Rapids (Eerdmans). "Towards a Theology of 1 Corinthians" dalam SBL Seminar Pa pers: Annual Meeting 1989 (penyunting D. J. Lull), Atlanta (Scholars Press): hlm. 265-281.
Fisk, B. N., 1989, "Eating Meat Offered to Idols: Corinthian Behaviour and Pauline Response in 1 Corinthians 8 -10 (A Response to Gordon Fee) ", Trinity Journal 10: hlm. 49-70.
Furnish, V. P., 1989, "Theology in 1 Corinthians: Initial Soundings", SBL Seminar Papers: Annual Meeting 1989 (penyunting D. J. LuH), Atlanta (Scholars Press): hlm. 246-264.
Gardner, P. D., 1989, "The Gifts of God and the Authentication of a Christian: An Exegetical Study of 1 Corinthians 8:1-11:1. " Disertasi Universitas Cambridge.
Hanson, A. T. , 1974, Studies in Paul's Technique and Theology, London (SPCK).
Hering, J., 1962, The First Epistle of St Paul to the Corinthians. London (Epworth).
Marcus, R., 1932, "Divine Names and Attributes in Hellenistic Jewish Literature. American Academy for Jewish ResearchiProceedings 1931-32, Philadelphia: hlm. 43-120.
Marmorstein, A., 1927, The Old Rabbinic Doctrine of God: 1. The Names and Attributes of God. London (OUP).
Martin, R. P., 1988, Word Biblical Themes: 1, 2 Corinthians. London (Word).
Meeks, W. W., 1982, '''And Rose up to Play': Midrash and Paraenesis in 1 Corinthians 10:1-22". JSNT16.
Parry, R. SU., 1937, The First Epistle of Paul the Apostle 10 the Corinthians, Cambridge.
Robertson A. & Plummer, A., 1914, A Critical and Exegetical Commentary on the First Epistle of St Paul 10 the Corinthians, Edinburgh (T. & T. CIark).
Rosner, B., tt., "Corporate Responsibility in 1 Corinthians 5", NTS.
Skehan, W. J., 1951, "The Structure of the Song of Moses in Deutcronomy". CBQ 13.
Tomson, P. J., 1990, Paul and the Jewish Law: Halakha in the Leuers of the Apostle 10 the Gentiles. Minneapolis (Fortress Press),
hight11
Posts: 1
Joined: Fri Mar 18, 2011 10:38 pm
Re: ALLAH PENCEMBURU
Post by hight11 » Fri Mar 18, 2011 11:09 pm
TANYA
1.Mengapa Tuhan cemburu?
2.apakah cemburu dan iri hati itu sama?kalau sama berarti Tuhan berdosa dong.
JAWAB
1.* Keluaran 20:1-5
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
mengapa Tuhan tidak menginginkan kita menyembah patung? itu semua karena jika kita menyembah patung kita akan terjerumus ke dalam ajaran iblis dan Tuhan tidak menginginkan hal itu.Selama ini banyak tempat terpencil atau pedalaman yang menyembah hal yang tidak jelas. Mereka berperang , menggunakan manusia sebagai tumbal agar bisa menghilangkan penderitaan(seperti kekeringan dan lainnya), dan lain lain.Padahal salah satu dari 10 perintah Allah bertuliskan "Jangan membunuh sesamamu manusia".Anda tahu sendiri bangsa Israel saat itu seperti apa kan? mereka itu mudah terjerumus ke dalam dosa.jadi bangsa Israel saat itu memiliki banyak kemungkinan untuk disesatkan iblis.
2.
Menurut saya sih cemburu manusia dan Allah itu sama. hanya saja pasti banyak orang yang menganggap kalo cemburu itu sama dengan iri hati.
bagi saya arti dari cemburu adalah perasaan menginginkan sesuatu yang memang milik kita
contohnya cemburu karena pacar dekat dengan orang lain
iri hati adalah perasaan menginginkan sesuatu yang bukan hak milik kita
contohnya teman beli mobil baru dan kita menginginkannya (jika terlalu ingin mungkin saja untuk mendapatkannya kita bisa melakukan tindakan dosa)
Jika ada coment akan saya jawab sebisa saya. terima kasih telah membaca
Artikel terkait :
- ALLAH PENCEMBURU
- TUHAN Itu Allah yang Cemburu dan Pembalas
http://www.sarapanpagi.org/allah-pencemburu-vt26.html#p1110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar