Kamis, 17 Juli 2014

Cemburu Ilahi 3 קַנָּא

  קַנָּא - qanna’ - cemburu Ilahi


TUHAN YANG PENUH HASRAT BELAS KASIH
( Passion or Compassion of The Christ )

Jikalau cemburu dan iri hati bukanlah karakter Tuhan maka bagaimana kita menjawab semua pernyataan dan pertanyaan diatas? Bahkan dengan ayat-ayat berikut ini secara jelas menyatakan cemburu atau iri hati adalah perbuatan KEGELAPAN, bukan perbuatan Roh Kudus dan tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim :

Roma 13:12-13 12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! 13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati (iri hati versi KJV jealous = cemburu).

1Korintus 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Gal 5:19-21 19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati (versi ISV cemburu) , amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim.

Ketika kita membaca Yehezkiel 39:25 "Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan YAHWE: Sekarang, Aku akan memulihkan keadaan Yakub dan akan menyayangi seluruh kaum Israel dan cemburu-Ku timbul untuk mempertahankan nama-Ku yang kudus."

Perkataan cemburu dalam bahasa Ibrani adalah qanna  קַנָּא   (Strong's Dictionary H7067), sebuah kata sifat yang menerangkan sesuatu. Perkataan "qanna"  קַנָּא seharusnya ditujukan hanya untuk kepada Tuhan. Bukan ditujukan kepada manusia. Perkataan "Qanna" קַנָּא  tidak untuk menjelaskan perasaan cemburu atau iri hati manusia. Seperti perkataan "haleluya" dan "amen" yang tidak seharusnya diterjemahkan oleh perkataan manusia yang terbatas.

Bahkan dalam faktanya, bahasa Yunani sering kali menerjemahkan kata "qanna"  קַנָּא ini sebagai "zelos" yang akhirnya dalam bahasa Inggris diterjemahkan "zealous" dan akhirnya menjadi "jealous". Kata "zelos" seharusnya lebih merujuk kepada kata "zeal" dan "ardour" yang artinya bersemangat, berhasrat, antusias dan keinginan yang begitu kuat, sangat mengasihi (love very much) atau sangat menyukai (like very much).

Sedangkan cemburu atau iri hati adalah emosi jiwa yang mucul ketika seseorang kekurangan akan kualitas yang lebih baik dibanding orang lain, kurang penghargaan atau tidak berhasil memiliki atau mencapai sesuatu dan ia menginginkan semua itu atau berharap orang lain kekurangan semua itu. (Definisi cemburu, iri hati menurut ensiklopedia : Envy is an emotion that "occurs when a person lacks another's superior quality, achievement, or possession and either desires it or wishes that the other lacked it").

Ketika kita mengerti makna sebenarnya dari kata "qanna"  קַנָּא maka setiap perkataan "cemburu" Yahwe Adonai Elohim Yeshua Hamasiah seharusnya tetap dinyatakan "qanna" קַנָּא  atau hanya mendekati "zeal" atau "ardour". Bahwa Tuhan adalah Tuhan yang sangat antusias, bersemangat (passion) dalam mengasihi, belas kasihan (compassion) dan menyukai kita. Bukankah karena begitu besar kasih (qanna atau zeal atau ardour) Elohim sehingga Ia mengutus anakNya yang tunggal ? Bukan cemburu kan. Jelas motivasi hati Bapa adalah kasih yang sempurna. Ia begitu sangat bersemangat, antusias, begitu kuat keinginan-Nya untuk mengasihi kita. Bukan seperti manusia yang cemburu karena perasaan tidak aman, egoisme, tidak nyaman, iri hati, kelelahan, bosan, frustrasi, kesombongan dan ingin menyakiti orang lain yang menjadi saingannya.

Apakah Tuhan cemburu dengan iblis? Dengan apa atau siapa akan kita bandingkan Tuhan sehingga Ia bisa merasa cemburu? Bagaimana mungkin kita membandingkan Tuhan dengan iblis yang "notabene" bukan lawan-Nya. Tuhan Yahwe Elohim Adonai Yeshua Hamasiah Pencipta semesta alam dibanding dengan buatan-Nya? Jelas tidak sebanding dan tidak ada apa-apanya. Untuk apa Tuhan cemburu? Kalau Tuhan cemburu, untuk apa manusia diberikan kehendak bebas sehingga manusia bisa memilih untuk lebih mengasihi dunia ini dan menyembah iblis Bukankah kehendak bebas diberikan justru untuk kita secara "bebas" dapat memilih mengasihi Dia? Bukan karena terkekang, merasa ketakutan akan cemburu dan murka-Nya.

QANNA קַנָּא  or ZEAL and ARDOUR
Berangkat dari pengertian di atas maka mari kita renungkan bersama-sama. Yeshua Hamasiah adalah Tuhan yang sempurna. Dia tentu punya jiwa, perasaan dan pikiran. Kasih yaitu Ruach Hakodesh tentu dapat berduka, Yeshua menangis di taman Gethsemani, Yeshua kecewa dan bahkan marah ketika Ia melihat Bait Tuhan dijadikan sarang penyamun. Bapa Yahwe Adonai juga sedih bahkan sangat sedih dan hati-Nya pun terkoyak ketika Ia melihat Anak Manusia disiksa dan akhirnya mati tergantung di kayu salib.

Namun semua itu lahir dari hati yang penuh kasih (dari Ruach Hakodesh), bahkan sangat mengasihi dan menyukai manusia yang adalah gambar dan rupa-Nya. Setiap perkataan dan perbuatan-Nya bahkan pembalasan murka-Nya tidak pernah didasarkan kepada cemburu dan iri hati kepada iblis ataupun kepada manusia yang tidak taat kepada-Nya.

Sebagai anak-anak sulung-Nya sudah seharusnya kita mengerti akan tindakan Yahwe Elohim Yeshua Hamasiah yang adalah kepala dimana yang ada adalah hukum-hukum, peraturan dan ketetapanNya. Di dalam dimensi perjanjian manusia daging yang dimulai sejak Abraham (bd.Lesson Perjanjian Manusia), Tuhan berhadapan dan berhubungan dengan manusia tanpa melalui kasih karunia Yeshua Hamasiah, jelas setiap pelanggaran dan ketidak-taat-an Israel ketika mereka memilih menyembah berhala-berhala lainnya akan mengakibatkan roda pemerintahan Tuhan menjalankan hukumNya. Hanya ada berkat atau kutuk. Tuhan atau iblis. Memilih Tuhan menerima berkat. Memilih iblis menerima kutuk dan hukuman.

Di dalam dimensi perjanjian yang lebih mulia ini (bd.Lesson Perjanjian Roh) maka hal yang sama terjadi secara prinsipnya. Yang terjadi adalah berkat spiritual atau kematian atau kutuk secara spiritual. Bagi kita rekan sekerjaNya yang berhadapan dengan Yeshua Hamasiah yang adalah Kepala. Keuntungan kita adalah karena kita datang melalui Yeshua Hamasiah yang merupakan kasih karunia itu sendiri.

Bayangkan jika anda adalah seorang hakim yang harus mengadili dan menjatuhkan keputusan hukuman kepada anak anda sendiri yang ditangkap karena berbuat salah. Secara jabatan anda tetap harus tegas menjalankan keadilan namun secara keluarga anda adalah orang tua yang mengasihi anak anda. Ketika kita berhadapan dengan Yahwe Adonai Elohim sebagai anak sulung, Yeshua yang adalah Kepala menjalankan hukum-Nya atas pelanggaran kita namun kasih karunia Yeshua Hamasiah mengikuti kita, ketika kita bertobat dan memperbaharui kembali status kita (bd.Lesson Perjanjian Roh) maka pengampunan berlaku dan Ia menjadikannya untuk kebaikkan kita yang mengasihi Dia. Sekalipun akibat dari dosa tetap ada dan harus kita tanggung. Namun kita menanggungnya bersama Dia yang memberi kekuatan kepada kita.

Tahukah anda bahwa Dia BUKAN Tuhan yang egois. Kalau Dia egois, bagaimana mungkin Dia menjadikan kita segambar dan serupa dengan Dia? Yeshua Hamasiah tidak pernah egois dan cemburu terhadap kita. Dia tidak pernah merasa tersaingi oleh iblis. Ini bukan masalah kompetisi antara Yeshua dengan iblis dalam memperebutkan manusia. ( Mat 7:13-14 13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." ). Karena jelas kalau kita melihat secara kuantitas maka jumlah orang yang menuju kebinasaan jauh lebih banyak dibanding dengan yang menuju kehidupan. Apakah ini berarti Yeshua "kalah" dalam kompetisi ini? Tentu tidak, ini bukan masalah kuantitas tetapi ini adalah masalah KUALITAS.

Ini adalah masalah begitu besar keinginan-Nya, kehendak-Nya (eager from freewill), hasrat-Nya (passion), semangat (antusiasm) untuk mengasihi (love) dan berbelas kasihan (compassion) kepada kita. Masalah, keributan, ke-egois-an, iri hati, cemburu, kejahatan, malapetaka, hukuman, kutuk, kecelakaan (silahkan anda sebutkan apa saja yang anda tahu yang berhubungan dengan yang jelek, negatif, jahat dan iblis) adalah karena kita secara sadar atau tidak sadar oleh kehendak bebas kita (freewill) menolak, tidak taat, dan tidak menghiraukan kehendak-Nya (tuntunan Ruach HaKodesh yang adalah kasih itu sendiri).

Bagaimana bisa menyembah Tuhan kalau kita egois? Menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran sementara hati kita penuh dengan cemburu, iri hati dan egois? Kita datang kepadaNya dengan membawa semua kebutuhan kita (ego manusia daging kita), persoalan kita (kenyamanan yang kita butuhkan) dan kemauan kita (my will, my way, my desire, mine, me, myself and I). Kita mengaku anak sulung, kita ber-"Derek" dan "Yada" melalui persekutuan dengan Tubuh dan Darah-Nya, kita mengaku kehendak-Nya adalah kehendak kita. Namun ketika dihina, diludahi, ditampar, kita membuka mulut dan keluarlah kata-kata kebun binatang, air selokan dan jurus-jurus kung-fu bermunculan. Ketika punggung ini akan dicambuk, kita berbalik dan mengambil cambuk itu dan membalas mencambuki para prajurit. Ketika setiap kali paku itu siap ditancapkan ke telapak tangan kita, kita mengepalkan tangan dan meninju para prajurit.

Hanya karena qanna, zeal dan ardour, Yeshua menyangkal diri-Nya, taat sampai di kayu salib. ( Fil 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib). Dalam kehidupan Yeshua ada kemarahan tanpa pemberitahuan (Yoh 2:15-17), ada perkataan yang begitu tajam (bodoh dan celakalah berkali-kali) kepada orang-orang Farisi (Luk 11:39-44), hardikan "enyahlah iblis" kepada Petrus (Mat 16:23), teguran keras "hai orang munafik" dan sindiran orang yang tidak layak diberi barang kudus dan mutiara disamakan dengan "anjing" dan "babi" (Mat 7:5-6). Tetapi semua ini lahir dari "seorang" yang telah KOSONG ( Fil 2:6-7 6 yang walaupun dalam rupa Elohim, tidak menganggap kesetaraan dengan Elohim itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia). Begitu kosong, merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib. Sehingga Ia begitu penuh, ditinggikan dan bangkit dari kematian naik ke surga. Semua itu lahir dari "qanna", zeal dan ardour kepada manusia.

http://www.cherubimsonline.com/jealouspassion.php?mencat=8&submencat=1&show=1&content=4
http://www.cherubimsonline.com/jealouspassion.php?mencat=8&submencat=1&show=1&content=5





Tidak ada komentar:

Posting Komentar